"PELAKU RENTETAN PENEMBAKAN DI PAPUA MASIH DI TUTUPI OLEH NKRI"

 Kejahatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kini terus di rasahkan, di halami, di dengar, di saksikan, dan di lihat oleh rakyat Bangsa Papua Barat sampai akar rumput, kejahatan terhadap kemanusiaan di tanah papua tidak pernah berhenti ,dari sejak papua barat integrasi kedalam NKRI 3 mei 1962 hingga kini masin belum usai. Nilai kemanusiaan bangsa papua barat bagi Negara Indonesia tidak lebih dari nilai binatang buruan.
 Dalam dua bulan terakhir yang dimana militer Indonesia terus mengeluarkan rentetan penembakan terhadap rakyat Papu ,yang taktahu apa-apa dan tak berdosa di berbagai daerah di papua yakni; punjak Jaya, Timika, Paniai, serui, Wamena, dan Jayapura hingga saat ini. Jumlah korban meninggal dunia yang telihat sudah mencapai 50-an orang. 
Pelaku penembakan terhadap warga sipil di papua barat ini semua murnih dari TNI, PORLI,dan BIN yang sudah di cancang secara rapih oleh Negara Indonesia atau yang telah lama di tugaskan dari Jakarta ke papua untuk katanya,melindungi dan mengayomi sesuai tugas Negara terhadap bangsanya sendiri. Namun buktinya justru TNI,PORLI,dan BIN inilah yang terus melahirkan kejahatan demi kejahatan dalam setiap waktu hingga kini di papua. 
 Anehnya,KejahatanTNI, PORLI, dan BIN masih terus menuduh masyarakat tak tahu apa-apa yang selama ini hidup di depan mata mereka sendiri sebagai pelakudengan di stikmaTPN/OPMdan di bantu kelompok bersenjata yang datang dari luar papua. Ungkapan ini di keluarkan oleh kepala Badan Intelijen Negara (BIN),Marciano Norman dalam berbagai media Nasional pada(11-12-/06/2012).Hal ini adalah salah satu langkah mengkambing hitamkan orang papua dari tanahnya sendiri. 
Ungkapan kepala BIN tersebut membenarkan pula olehPresiden NKRI (SBY) dalam media tribun news diistanamerdeka, jakarta (12/06/2012) bahwa pelaku penembakan terhadap masyarakat sipil di papuaituoleh PTN/OPM dan kelompok bersenjata yang datang dari luar dengan tujuan demi kepentingan tertentu di sana dan di dorong dari perkataan itu SBY dengan semuda lidah mengatakan juga bahwa kejahatan manusia atau rentetan penembakan di papua itu skala kecil bukan skala besar, sehingga rakyat indonesia tak perlu tersinggung soal papua. Seorang presiden (SBY) saja sudah mengatakan seperti ini benar-benar di anggap nilai kemanusiaan di papuabagi NKRI tidak ada dan juga di anggap bangsa papua barat sebagai binatang buruan di tengahkota, jelas murnih.
 Sebagai perlawanan atas kejahatan manusia di papua dalam dua bulan terakhir tersebut ini, beberapa kali Mahasiswa dan pemuda Asal Papua yang bergabung dalam Nasional Papua Solidaritas (NAPAS) serta Masyarakat Luar papua yang peduli dengan kemanusiaan di tanah papua turun ke jalan dan telah menyuarakan aspirasi rakyat papua kepada publik, tetapi semua wartawan media yang datang meliput berita pun tidak dapat di naikan sesuai aspirasi yang telah sampaikan oleh jurubicara atau dalam muatan selebaran yang telah berikan oleh massa aksi damai.Contoh konkrit aksi damai NAPAS di Jakarta pada(13/06/2012)kemarin. 
Dengan melihat semua perlakukan oleh militer, jurnalis nasional,dan presiden Indonesia (SBY) ini semua merupakan salah satu scenario yang telah lama di rancang dan sedang di mainkan oleh Negara untuk terus menciptakan kejahatan mereka di papua hingga, bangsa papua barat musnah diatas tanahnya sendiri. (TinusPigai) Selengkapnya...